Menjelang mudik ke luar pulau, saya berencana mengosongkan
isi kulkas untuk menghindari kemubaziran. Iseng-iseng saya melihat stock kelapa
muda yang masih fresh, susu cair dan beberapa butir telur. Setelah mengoprek
peralatan di gudang dapur, saya menemukan beberapa cup aluminium. Kayaknya
memang cocoknya bikin klappertaart alias pudding kelapa muda asli dari Manado.
Resepnya, as usual nyontek resepnya Mbak Ricke Indriani Bunda Nadhifa yang
resep aslinya bisa dilihat disini.
Yang jelas, hasilnya lazis dan lembut. Saya memakai dua
metode, yang merepotkan dan yang tidak merepotkan. Yang merepotkan artinya yang
pake dioven dengan metode au bain marie (ntar ada penjelasannya) dan yang tidak
merepotkan adalah yang pake metode masuk kulkas doang. Mana yang lebih enak?
Dua-duanya enak dan mantep.
Berdasarkan pengalaman saya, saya bikin ½ resep, dan menghasilkan
10 buah puding dalam cup aluminium diameter 10 cm dan tinggi kurleb 3 cm.
Cupnya diisi sekitar ¾ tinggi cup.
Untuk step-step membuatnya, yuk langsung cekidot saja. Di
bawah ini 1 resep klappertart ya, jadi kalo dimasukin ke cup aluminium
kira-kira bisa menghasilkan 15 s/d 20 buah tergantung penuhnya pengisian.
Klappertaart (Resep
Ricke Indriani “Bunda Nadhifa”)
Bahan :
750 ml susu cair (fresh milk)
150 – 200 gr gula pasir (tergantung kadar kemanisan yang
disuka)
250 ml fresh cream atau whipped cream cair / bubuk
125 gr tepung maizena
75 gr tepung protein sedang
150 gr butter / margarin
6 butir kuning telur kocok lepas
5 butir kelapa muda yang sudah dikerok, bisa juga dipotong
memanjang agar lebih rapi (saya pake seadanya, tapi makin banyak makin enak)
½ sdt essence vanilla
Topping :
Kenari, kismis rendam sebentar dalam air panas dan peras,
kayu manis bubuk
(topping bisa divariasi sesuai selera, misalnya ditambahkan keju
cheddar parut, cherry, bubuk capuchino, dsb)
Topping tambahan
untuk versi baked / dioven :
6 butir putih telur
4 sdm gula pasir
2 sdm tepung terigu protein sedang
¼ sdt garam
1 sdt jeruk nipis (bisa diskip kalo lagi ga ada stock, jeruk
nipis hanya membantu pengokohan adonan)
Cara membuat:
1. Campur fresh/whipped cream, tepung maizena,
tepung terigu, vanilla essence, dan kuning telur. Aduk rata hingga tercampur
rata dan tidak menggerindil, kalau perlu anda bisa menyaringnya.
2. Ambil kurang lebih 1/3 bagian dari susu cair
segar dan masukkan ke dalam campuran nomor 1, aduk rata. Pengalaman saya
membuat klappertaart, hal ini membantu untuk mencegah adonan menggerindil / menggumpal saat
adonan dituangkan ke larutan susu panas nanti. Sisihkan.
![]() |
Masukkan kurang lebih 1/3 susu cair segar ke dalam adonan untuk membuat adonan lebih encer sehingga menghindari resiko menggumpal saat dicampur dengan susu panas |
3. Panaskan sisa susu cair dan gula dengan api
kecil, aduk aduk supaya susu tidak pecah hingga susu mendidih. Matikan api.
![]() |
Aduk campuran susu segar dan gula pasir di atas api kecil agar susu tidak menggumpal |
![]() |
Bila susu sudah mendidih seperti ini segera matikan api |
4. Susu panas tersebut masukkan ke dalam adonan
fresh / whiped cream dengan cara menuang sedikit sedikit secara kontinyu sambil
diaduk cepat agar adonan tidak menggumpal.
5. Setelah adonan diaduk rata, panaskan kembali
adonan di atas api kecil dan aduk-aduk terus secara kontinyu agar tidak
menggerindil. Aduk hingga adonan berat dan meletup letup. Matikan api
![]() |
Memanaskan kembali campuran adonan cream dan susu cair dengan api kecil sambil terus diaduk secara kontinyu agar tidak menggerindil atau menggumpal |
![]() |
Terus diaduk agar tidak menggumpal |
![]() |
Bila adonan sudah berat, kental dan meletup letup seperti di atas, matikan api |
6. Panas-panas, masukkan butter / margarin dan aduk
rata.
![]() |
Segera setelah api dimatikan, masukkan butter / margarine ke dalam adonan yang masih panas dan aduk rata |
7.
Masukkan kelapa muda, aduk rata.
8.
Masukkan ke dalam cup aluminium atau kaca pyrex
/ kaca tahan panas.
![]() |
Isi sesuai selera |
9.
Beri topping sesuai selera.
10. Puding ini bisa langsung dimasukkan kulkas untuk
disantap saat dingin, atau dipanggang dalam oven dengan metode au bain marrie,
yaitu dengan menggunakan air dalam cetakan besar. Jadi pemanggangannya antara
dioven dan ditim.
![]() |
Versi tidak dipanggang, langsung disendokin nyammm |
Jika puding akan dipanggang, siapkan topping putih telur
dengan cara:
1. Kocok putih telur bersama garam dan jeruk nipis.
Jeruk nipis bisa diskip kalo lagi ga ada stock atau diganti dengan cuka masak atau jeruk
lemon. Kocok dengan high speed hingga berbusa atau setengah mengembang.
2. Masukkan gula pasir sedikit demi sedkit dan
kocok lagi hingga kaku tapi tidak kering (jambul petruk)
![]() |
Jika sudah setengah mengembang atau berbusa seperti di atas, tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan high speed hingga kaku tapi tidak kering (mirip bikin chiffon) |
![]() |
Kalau pengocok diangkat, akan terbentuk mirip jambulnya petruk, tandanya udah cukup |
3. Masukkan tepung terigu dan kocok sebentar hingga
tercampur rata.
4. Masukkan dalam piping bag dan semprotkan di atas
adonan yang telah ditaburi topping. Tidak masalah seberapapun tinggi adonan
yang disemprotkan karena akan sedikit turun saat keluar dari oven.
![]() |
Semprotkan sesuai selera anda |
5. Siapkan wadah stainless steel atau kaca pyrex
yang cukup besar untuk menampung cup aluminium. Isi dengan air panas kira-kira
1/3 tinggi cup aluminium yang akan dimasukkan. Jangan terlalu tinggi ya,
takutnya air bisa masuk ke dalam puding. Lalu masukkan cup aluminium yang telah
diisi puding dan panggang hingga matang atau topping putih telur kecokelatan.
6. Jika anda kebetulan belum mempunyai wadah besar
atau kaca pyrex seperti saya, anda bisa menggunakan cetakan kue yang cukup
besar dengan ketinggian minimal 5 cm. Pengalaman saya, jika menggunakan
ketinggian 3 atau 4 cm dengan luas yang lebar, maka akan sangat menyulitkan pemangganggan,
karena air panas dalam cetakan takutnya akan tumpah. Cetakan tersebut
selanjutnya dilapisi bagian dalamnya dengan aluminium foil secara merata.
Usahakan pemasangan aluminium foil cukup lebar menjangkau seluruh luas
permukaan bagian dalam. Lapisi lagi dengan aluminium foil di atasnya bila perlu
untuk mencegah resiko kebocoran saat pemanggangan. Untuk lebih amannya, anda
bisa melapisi bagian luar dengan aluminium foil juga, tapi pengalaman saya,
melapisi bagian dalam saja sudah cukup. Isi dengan air panas, atau jika anda
tidak punya isi dulu dengan air dingin kira-kira 1/3 tinggi cup yang akan
dimasukkan dan masukkan dalam oven hingga terdapat gelembung-gelembung kecil di dasar oven. Kalau sudah demikian,
masukkan cup aluminium yang telah berisi puding. Puding siap dipanggang hingga
toping putih telur kecokelatan.
Pemanggangan dengan metode ini umumnya agak lama daripada pemanggangan
dengan metode biasa.
![]() |
Loyang kue yang bagian dalamnya telah dilapisi dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran |
7. Setelah matang dan topping putih telur
kecokelatan, keluarkan dan diamkan hingga dingin. Paling nikmat jika puding
dimasukkan kulkas dan disantap dingin.
Selamat
mencoba.
![]() |
Versi dipanggang dan tidak dipanggang ==> sama enaknya ;) |