Saturday 11 April 2015

Super Short Stories Based On True Stories

Kisah-kisah super pendek berikut ini berdasarkan kisah nyata sang pemilik blog dan teman2 pemilik blog

- Teh Panas di Pahanya -

Suatu hari, aku dan kekasihku berencana untuk menonton bioskop di XXI saat malam minggu. Kami berencana menonton Galaxy Guardian karena tidak ada lagi film yang lebih menarik pada periode tersebut. Saat itu, kami berangkat sedikit terlambat, dan sialnya aku merasa sedikit tidak enak badan. Aku pun memutuskan untuk membeli minuman panas di XXI sebelum masuk studio. Kebetulan saat itu filmnya sudah mulai.

Kami berdua pun langsung masuk studio dan para penonton tampak penuh dan hening. Kekasihku berjalan di depanku dan bertugas mencari rute. Aku berjalan di belakangnya dan mengikutinya sambil membawa segelas minuman super panas.

Tanpa kusangka, kekasihku yang menyebalkan tiba-tiba berbalik, rupanya dia kelewatan. Alhasil, minuman panas yang kupegang jatuh dan tumpah di paha mulus seorang cewek yang memakai rok "sangat" mini. Dia pun berteriak histeris kesakitan. Aku tercengang dan merasa amat sangat malu. Seluruh penonton yang hening dan penuh serta telah tenggelam di posisi mereka masing-masing tampak memperhatikan kami, terutama aku, yang masih berdiri di lorong tangga bagaikan seorang tersangka.

Aku pun minta maaf dan segera membereskan apa yang aku akibatkan. Tapi, sejujurnya aku sangat marah pada kekasihku. Dan yang lebih menyebalkan, dia hanya diam saja. Dan sialnya, kami ternyata duduk di sebelah cewek tersebut. Awalnya si cewek tidak menjawab permintaan maafku, tapi aku meminta maaf sekali lagi dan akhirnya dia pun sepertinya memaafkan. Betapa malunya aku saat itu. Yang sangat menyebalkan adalah kekasihku tidak berkata apa pun dan aku merasa amat sangat sebal padanya, bahkan jika aku ingat kejadian itu, aku masih sebal sama dia.

Akhirnya, kami pun menonton bersama, tapi aku tidak menikmati karena masih teringat dengan kejadian yang super memalukan di awal- awal tadi.


- Cinta Monyet yang Tersampaikan -
Sebutlah namanya Macky. Aku sudah mengagumi Macky sejak kelas 1 SMP hingga (waktu itu) kelas 3 SMP. Pertama kali aku melihatnya saat pengumuman ranking paralel sekolah. Macky adalah langganan ranking 1 paralel di sekolah. Dia juga atlet basket dan renang di SMP ku yang cukup hebat. Anaknya hitam manis, gagah, tinggi, pendiam, dan ..... sinis. Seandainya di anime, dia bertipe tsundere. Hal-hal seperti itulah yang membuat aku tertarik padanya. Saat itu, dia digosipkan dekat dengan salah seorang siswi yang sangat cantik dan pintar, katakanlah namanya Sofia. Bagiku, jika benar mereka memang jadian, maka mereka adalah pasangan yang serasi.

Saat itu, aku adalah gadis yang sangat pemalu, tidak pintar, tidak cantik dan tidak populer. Gampangnya aku tidak punya modal dan tidak sepadan dengan Macky. Sama sekali. Tiga tahun pun aku lewati hanya dengan memandangnya dari jauh dan mengaguminya diam-diam. Sungguh menyedihkan.

Hingga suatu hari, pasca hari kedua Ebtanas (UAN), aku sedang berjalan pulang. Tiba-tibasalah seorang teman dekatku, katakan namanya Sasti, menghampiriku. Dia adalah satu-satunya orang yang mengerti tentang perasaanku pada Macky selama 3 tahun. Aku pun berhenti sejenak dan mengobrol dengannya.

Sasti, "Eh gimana ebtanasmu hari ini?"
Aku, "Yah begitulah, entah bagaimana hasilnya."
Sasti, "Eh btw, aku dengar si Macky berencana mau melanjutkan ke SMU T****a lho selepas SMP."
Aku merasa kaget. Itukan SMU unggulan, dan tempatnya jauuuh sekali. Aku pun merasa sedih mendengarnya.
Aku, "Yah, kalau si Macky mah udah pasti bisa tembus lah Sas...."
Sasti, "Hmmm, orang seperti dia emang ga bisa disamain ya? Eh, kamu pernah mikir ga buat nembak dia? Dipikir2 khan kamu udah 3 tahun bokk suka sama dia sejak kelas 1 sampai sekarang."
Aku, "Ya enggaklah Sas! Gila aja kamu! Memandangnya langsung saja aku ga berani, apalagi nembak. Lagian aku ini biasa banget, surem malah, kayak gini."
Sasti, "Kalo aku sih ya, itung2 udah tahun terakhir di sekolah, apapun jawabannya, aku tembak aja. Toh kalaupun ditolak, aku udah ga ketemu lagi sama dia."
Aku, "Aku gak ingin merusak kenangan tentangnya. Takutnya, kalau ditolak, dan pastinya ditolak kali ya, aku bakalan trauma."
Sasti, "Hadeeeh kamu itu payah deh, sebenarnya kamu itu ga jelek kok, cukup menarik, hanya saja, kamu itu pemaluuuuu banget."
Aku, "Ah, tetep saja, aku ini ga sepadan dengan Macky yang super keren itu. Aku sih sebenarnya berharap, andai saja suatu hari nanti aku bisa jadi orang keren, dan Macky bisa mengenali aku."
Sasti, "Aih... jauh banget mimpimu itu lho.."

Pas kami selesai mengobrol seperti itu, tiba-tiba sebuah suara kursi berderak terdengar dari balik tembok. Kebetulan, semeter dari situ ada kaca nako, jadi suara kursi berderak itu terdengar cukup jelas di telinga kami. Kami kaget, benar-benar kaget, tidak menyangka karena sebelumnya kami mengira di ruangan kelas tersebut sudah kosong. Dan, sebuah kejutan besar datang. Seseorang yang menyebabkan suara kursi berderak itu keluar dari pintu kelas tersebut. Dia tidak lain dan tidak bukan adalah Macky!

Aku dan Sasti tercengang tidak berdaya. Tidak terkatakan betapa malunya aku saat itu. Macky keluar kelas dengan sikap cueknya, namun tiba2 ekor matanya menatapku. Mungkin dia penasaran dengan orang yang membicarakannya sejak tadi. Tiba-tiba saja dengan tololnya, aku melangkah pergi, tampak sangat kelihatan jika aku gugup dan tidak berpengalaman menghadapi permasalah seperti ini.
Aku pun meninggalkan Sasti dan Macky dalam kondisi ackward saat itu. Dan itulah terakhir kali aku melihatnya.

Lima belas tahun kemudian. Aku dalam kondisi yang sesuai harapan dan cita-citaku, lebih dari berkecukupan. Aku mendapatkan pekerjaan impianku. Aku berdomisili di tempat yang sangat aku inginkan. Aku sudah menikah dengan seseorang, yang ternyata dulunya adalah mantan pacar Sofia, gadis yang dulu pernah digosipkan dengan Macky saat SMP. Aku sudah punya anak yang lucu dan aku bahagia. Aku bukanlah upik abu seperti dulu dan bukan wanita pemalu. Aku sudah berubah 180 derajat.

Suatu hari, aku ditelepon oleh seseorang. Dan aku kaget. Dia adalah Sasti, teman SMP ku. Saking lamanya kami tidak berkontak ria, aku sampai harus merecall kembali ingatanku tentang Sasti. Lalu kami pun saling menanyakan kabar dan.... muncullah satu topik yang mendebarkan dadaku.

Sasti bercerita tentang Macky. Dia menjadi dokter. Dokter yang sangat berhasil. Wow. Dia sudah menikah sekarang. Dengan adik Sasti.....

.... Aku sempat terdiam, bingung apa aku harus tertawa, karena dunia ini sangat aneh. Tapi itu cerita manis yang amat sangat lama. Jadi aku ketawa aja. Lalu Sasti pun bercerita, bahwa dia pernah menceritakan perihal diriku kepada Macky, adik iparnya sekarang. Satu hal membuatku kaget. Ternyata, di balik sikap dingin dan cuek Macky yang luar biasa itu, dia sangat tersentuh dengan perasaanku. Sasti rupanya sempat bercerita bahwa aku mengaguminya selama 3 tahun... Hehh dasar. Dan sepanjang telepon itu, aku hanya menggelengkan kepala sambil tanpa sengaja, sosok Macky saat SMP terlintas di pikiranku.


- Brownies -
Dia yatim piatu, miskin, dengan  wajah memelas. Katakanlah namanya Eho. Rumornya, baunya tidak enak jika didekati. Barangkali karena Eho tidak memiliki seragam ganti. Aku tidak mau membuktikannya karena aku kasihan padanya, lagian aku tidak pernah berbicara dengannya. Teman-temanku sekelas banyak yang mengabaikannya karena dia sangat pendiam dan duduk di pojokan.

Pembawaanku memang serius. Dan aku malu untuk menunjukkan perhatianku pada seseorang. Meski demikian, rasa kasihanku pada Eho membuatku bergerak.

Karena aku tidak pernah berbicara dengannya, dan karena aku cukup pemalu untuk memulai, aku hanya bisa melakukan satu hal untuknya: Memberinya sarapan! 

Jadi sejak hari itu, dimulailah aksiku. Aku menyelipkan brownies kesukaanku di mejanya. Tentu saja aku melakukannya saat aku yakin tidak ada orang yang melihat. Begitulah yang aku lakukan selama satu tahun penuh. yah kadang-kadang bukan brownies sih, tergantung apa yang kubeli hari itu, dan kebetulan aku suka jajan meskipun aku kurus.

Saat kelas 2, aku sekelas lagi dengan Eho. Lagi-lagi aku melakukan hal yang sama. Dan lagi-lagi, sikap dinginku tidak pernah berhasil membuatku akrab dengan Eho, meskipun sekarang kami kadang-kadang bicara. Tidak ada seorang pun yang menyadari tindakanku dan Eho juga nampak normal2 saja, dan diam2 saja.

Saat kelas 2 itu, aku menyadari sesuatu yang tidak kusadari saat kelas 1. Eho ternyata cerdas sekali. Dia masuk 10 besar! Dan di balik sifat pendiamnya itu, dia menyimpan banyak kelebihan. Dia selalu ke mushala setiap istirahat pertama. Rupanya shalat duha. Lambat laun hal ini menyadarkanku, aku pun akhirnya ikut2an shalat duha meskipun bolong2.

Saat kelas 3, sekali lagi, kami sekelas. Dan lagi aku melakukan hal yang sama. Dan lagi2 aku tetap tidak banyak bicara dengannya. Anehnya, 3 tahun aku melakukan hal itu, tidak pernah terbongkar sedikit pun. Aku pun lega.

Lalu kami lulus SMU. Secara mengejutkan, Eho ranking 3 di seluruh kelas. Wah, aku disalipnya sama dia. Dalam hati kecilku, aku bersyukur masih ada hal yang membuat Eho bisa terlihat.

Aku melanjutkan kuliah di sebuah universitas yang cukup bagus. Sedangkan Eho? Aku tidak tahu. Barangkali dia putus sekolah. Aku ingin mencari tahu, tapi aku merasa tindakanku berlebihan dan akan memancing teman2ku berspekulasi yang aneh-aneh.

Dua belas tahun kemudian, aku berada di sebuah Pulau X dan aku telah bekerja di sebuah perusahaan yang bagus. Untuk usia 29 tahun, aku bisa dikatakan sangat mapan. Saat itu, aku sudah memiliki 1 orang puteri berusia 1,5 tahun, namun istriku baru saja meninggal karena bersalin.

Dua tahun sudah aku ditinggal istriku. Dan aku memutuskan untuk masih menduda, karena aku masih belum bisa move on.

Suatu hari, puteriku yang lucu sakit. Sebenarnya aku merasa cemas, namun aku menguasai diriku untuk tidak panik. Aku pun membawa puteriku berobat ke dokter anak langganan kami. Rupanya dokter langganan kami sedang berada di luar kota, namun digantikan oleh dokter lainnya. Aku masih belum tahu siapa dokter tersebut.

Saat nama anakku dipanggil, aku membopong anakku ke dalam. Dan.... seorang dokter cantik dan putih duduk sambil memandang kami dengan tatapan kaget. Awalnya aku tidak "ngeh" karena pikiranku sedang kalut memikirkan puteriku. Aku menyerahkan puteriku kepada suster dan dokter cantik tersebut segera bertanya keluhan2 kepadaku. Dia dengan sigap segera menangani puteriku. Aku saat itu tetap tidak ngeh dan berfokus pada puteriku.

Anehnya, perasaanku tenang saat dokter menanganinya. Seperti ada secercah harapan.

Ternyata, anakku didiagnosa terkena flu singapura dan dokter tersebut berkata bahwa aku tidak perlu cemas. Aku membatin, bagaimana dokter itu bisa tahu jika aku sedang cemas? Hingga dokter itu pun lalu berkata.

"Meskipun anda terlihat tenang, anda selalu menggosok leher jika panik." Dokter itu berkata sambil tersenyum.

Aku pun kaget dan menatapnya. "Dokter kok tahu?"

"Iyalah, saya teman anda di SMU Pak MM. Masih ingat? Anda selalu memberi saya snack tiap hari, seringnya brownies. Saya masih ingat, rasanya enak."

Eho????? Dan, sedetik kemudian aku memperhatikan garis wajah dokter itu. Ya ampun! Itu Eho! Ya, tidak salah lagi! Dia benar2 berubah 180 derajat!

"Eho??"

Dokter itu tersenyum. "Aku belum sempat mengucapkan terimakasih waktu itu. Tiga tahun kau memberiku snack yang tidak akan pernah bisa kubeli saat itu."

"Ah Eho hahaha... " Kami tertawa, tidak bisa bicara apa-apa. Selepas mengobrol singkat sebentar, aku menggendong anakku lagi. Eho menolak untuk dibayar bahkan untuk obat anakku karena menurutnya apa yang aku lakukan di masa lalu tidak akan pernah bisa dibayar olehnya. Aku bilang bahwa biaya ini ditanggung perusahaan, baru kemudian dia mau.

Enam bulan kemudian, aku dan Eho menikah. Lucu memang. Tapi ya, aku menikah dengannya. Eho benar-benar cantik sekarang dan seorang dokter anak yang baik. Aku sampai tidak percaya dia adalah Eho yang dulu, teman SMU ku yang kucel dan selalu duduk di pojokan kelas. Eho menjadi ibu dari puteriku dengan istriku sebelumnya dan dia adalah ibu yang luar biasa. Dia sangat menyayangi puteriku.

Eho akhirnya bercerita, bahwa dia ternyata menyadari kelakuanku sejak kelas 1, tapi dia diam saja karena dia merasa senang ada yang memperhatikannya di kelas, meskipun dia tahu aku hanya kasihan padanya. Eho berkata bahwa semenjak itu, dia suka padaku dan berusaha untuk membuatku melihatnya. Namun, karena dulu dia sangat pemalu dan merasa minder, dia hanya bisa melakukannya lewat prestasinya. dan memang, akhirnya aku memperhatikannya karena dia meraih ranking 3 di akhir SMU.


- Mengejar Si Gondrong -
Tingginya sedang saja, kulitnya kecokelatan, wajahnya manis sekali dan sedikit bercambang, rambutnya??? Gondrong! Hmmm... tapi siapa sangka di balik penampilannya yang sok preman, dia adalah Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) yang sangat jago bahasa inggris. Tak heran, dia sudah menginspirasiku sejak awal. Bisa dikatakan, aku cukup terobsesi dengannya. Namanya sebut saja, Randall.

Lalu, karena dia adalah seniorku, dia lulus lebih dulu. Aku tidak kenal dengannya karena dia mahasiswa yang cukup populer. Sedangkan aku hanya mahasiswa biasa-biasa saja. Kudengar, dia diterima bekerja di salah satu perusahaan multinasional yang sangat keren. Saat itu, aku tidak kepikiran dengan perusahaan "sebesar" itu.

Hari-hari berlalu, dan aku masih sedih karena tidak bisa lagi merasakan aura kehadirannya. Aku hanya bisa melihat perkembangan mas gondrong dari sosmednya, waktu itu sudah muncul fs dan fb. Dia berdomisili di Pulau Y, setelah pulang dari luar negeri. Lalu sebuah pikiran gila menerobos otakku. Aku segera mengambil sepeda ku dan menuju sebuah tempat di kampusku. Dan benar saja, sebuah papan pengumuman lowongan kerja tertera. Ada nama perusahaan tempat Randall bekerja. Katakanlah  nama perusahaannya Viscar. Dan aku bertekad saat itu, aku akan bekerja di Viscar!

Jadi dimulailah hari-hariku sejak itu. Aku payah dalam bahasa inggris, jadi aku mulai belajar bahasa inggris. Aku ikut klub speaking yang terkenal eksklusif, karena hanya dihuni oleh anak2 yang notabene ngomongnya udah ekspert banget. Aku pun bersama dengan teman2ku seperti orang salah alamat, memasuki klub tersebut. Alhasil, teman2ku kapok dan ga mau balik lagi setelah hari pertama yang sangat memalukan. Anehnya, ada sebuah perasaan aneh dalam diriku, aku hanya ingin terus. Aku merasa selama ini aku tidak pernah menginginkan sesuatu sekeras ini, jadi saat ini aku harus maju dan terus berjuang. Akhirnya aku pun pantang mundur dan terus mengikuti klub, meskipun awalnya aku selalu mempermalukan diriku sendiri.

Tiap hari, aku berusaha mengasah kemampuanku yang lain. Aku belajar banyak hal, mulai dari cara berbicara, cara memimpin, belajar bahasa inggris, dsb, karena bayangan mas gondrong selalu ada di kepalaku.

Akhirnya tiba juga saat di mana Viscar mulai menggelar rekruitmen. Aku belum lulus saat itu tapi aku nyelip aja, pengen tahu kayak apa sih tes nya Viscar. Ternyata cukup brutal. Jadi ada hampir 1000 orang mahasiswa yang berkumpul di aula dan ikut tes terbuka. Setelah tes tersebut, aku gagal di putaran pertama. Lagi2 bahasa inggris. Aku gak pantang menyerah. Aku terus belajar.

Akhirnya, beberapa lama kemudian, aku lulus. Aku sengaja tidak melamar ke banyak tempat, karena aku menunggu info Viscar. Ternyata, tahun itu, tidak ada Viscar yang menggelar recruitment di kampusku. Aku coba di website Viscar dan nekat mengirim cv ku. Tetap saja, tidak ada jawaban. Akhirnya, aku keburu diterima di sebuah perusahaan di ibu kota.

Dengan perasaan kecewa, aku akhirnya menerima pekerjaan tersebut dan berharap bisa mencoba Viscar suatu saat nanti. Kehidupanku di perusahaan baru tidak begitu cocok denganku. Tapi aku tetap go on saja. Aku terus mencari2 info tentang Viscar. Aku sudah tidak se-idealis sebelumnya, aku juga mulai mencari info tentang perusahaan lain, katakanlah namanya Altex. Altex merupakan perusahaan besar yang hampir sejenis dengan Viscar, namun tidak ada mas gondrong di situ.

Setelah hampir setahun ga ada info, muncullah info tentang recruitment Viscar, tapi sayang, tempatnya jauuuuhhh sekali. Aku merasa jantungku copot. Anehnya, bayangan mas gondrong berkelebat terus di kepalaku. Aku deg-degan. Aku lalu membuka fb mas gondrong (karena fs udah mati) dan berkata pada diriku sendiri "Mas Randall, tunggullah aku di Pulau Y!".

Hari itu aku nekat, membolos setengah hari dengan resiko kena SP. Tapi, tekadku untuk keluar dari perusahaan "menyiksa" ini dan tekad untuk mengejar mas gondrong lebih kuat dari pada rasa takutku. Aku pun langsung menyewa ojek menuju ibu kota dan habis 100rb rupiah. Tukang ojeknya ngebut sengebut ngebutnya.

Sampai sana..... aku telat!

Sedih tak berhingga, aku merasa semakin jauh dari mas gondrong dan merasa akan terjebak selamanya di perusahaan "sial" ini. Lalu, sebuah telepon berdering. Aku mendapat panggilan untuk mengikuti tes Altex. Namun, lokasinya lebih jauh lagi. Aku harus berangkat ke ujung pulau jawa, di dekat kampusku. Lalu berangkatlah diriku di hari kerja.

Nekat! Ya Nekat! Aku alasan sakit. Aku mempertaruhkan tabunganku yang tidak seberapa untuk biaya transportasi PP. Begitu aku menginjakkan kakiku di Kota X, aku merasa BEBAS! Aku benar-benar tersiksa bekerja di perusahaanku sekarang dan aku merasa hidup lagi. Aku pun langsung ikut menginap di kosku yang dulu dan ketemu dengan para juniorku. Aku merasa bahagia dan nostalgia banget.

Akhirnya aku ikut tes. Tapi aku tidak tahu apa aku diterima. Aku tidak yakin. Satu hal yang membuatku semangat adalah, Altex memiliki cabang di mana-mana, dan salah satu cabang besarnya adalah di Pulau Y tempat mas gondrong berada! Makanya aku semangat! dan Altex merupakan jenis perusahaan yang memiliki tipe hampir sama dengan Viscar. Aku tambah semangat lagi.

Lalu aku kembali ke perusahaanku yang dulu untuk menunggu pengumuman. Sampai di sana, pas aku masuk kerja, aku dimarahi oleh bosku karena tidak masuk dengan alasan yang tidak kuat. Aku diam saja. Aku memang salah, tapi hatiku sepenuhnya sudah tidak di sana. Jadi apa boleh buat.

Sebulan, dua bulan, tiga bulan, ga ada berita. Aku mulai hopeless. Apa segitu tidak mutunya aku ya? Lalu dengan tekad yang kuhidupkan lagi, aku coba buka lowongan Viscar. Dan next recruitment nya adalah di Kota Bandung. Alhamdulillah, ga segitu jauh.

Lalu, sore harinya, muncullah sebuah surat. Dari Altex.

Aku diterima di Altex!!! Huwaaaa!!! Aku seneng banget!!! Aku diterima di Altex!!

Satu jam kemudian, orang Altex telepon. Aku ditawari sebuah posisi yang sangat aku idamkan dan salary yang melebihi harapanku. Akhirnya, kami deal!

Singkat cerita, aku resign. Dan aku senang sekali. Lalu aku mulai ke tempat training Altex. Aku dan teman2ku seangkatan ditanyain sama pembimbingku untuk lokasi penempatan yang kuharapkan. Aku mengucap Pulau Y tanpa ragu.

Lalu tibalah pengumuman. Teman2ku ditempatkan di lokasi2 yang tidak sesuai harapan mereka, aku pun cemas. Cemas sekali! Aku ingin setidaknya satu pulau dengan Mas Randall. Namun.... aku mendapatkan lokasi di Pulau Y! Alhamdulillahh...... aku sujud syukur sampai mau nangis rasanya. "Mas Randall tunggu aku..."

Singkat cerita lagi nih, aku ditempatkan di Pulau Y. Aku tidak sabar untuk langsung membuka sos med. Ternyata.... sebuah status dari Mas Randall menghancurkan hatiku. Sekali lagi. Mas Randall sekarang berdomisili di luar negeri......


6 tahun berlalu. Seiring waktu, aku sudah mulai tenggelam dengan pekerjaanku di Altex. Aku puas bekerja di sini. Dan seiring waktu juga aku sudah mulai melupakan Mas Randall. Cinta pertamaku. Aku sudah tidak pernah membuka fb nya lagi, karena dia sudah jarang update, bahkan hampir tidak pernah, mungkin karena kesibukan. Terakhir aku membukanya 3 tahun yang lalu. Dia sudah menikah dan memiliki 2 anak perempuan yang lucu. Dia sudah kembali ke Pulau Y. Meski demikian, hingga hari ini aku tidak pernah bertemu dengannya.

Hingga suatu hari, penyakitku kambuh. Aku berlari sendiran ke RS internasional di Pulau Y. Rasa sakit yang luar biasa memaksaku untuk langsung menerobos ruang dokter. Staff RS cukup hafal dan memahami keadaanku sehingga mereka langsung mengijinkan aku menemui dokter. Saat aku berlari dan merasa mual bukan main, aku menabrak seorang pria. Pria itu cukup tegap dan beraroma maskulin yang menyegarkan. Aku kaget dan langsung mendongak sambil menutup mulutku karena aku mau muntah. Dan dia adalah...... Ya! Randall!

Aku mau pingsan rasanya. Mataku mendelik sambil menahan muntah yang sudah naik ke tenggorokan. Mas Randall tampak putih, terawat, ganteng bangettt, dan rambutnya sudah dipotong rapi. Dia minta maaf dan menanyakan keadaanku. Aku rasanya mau nangis. Namun, rasa sakit luar biasa dan rasa mual yang menggila, membuatku hanya mengangguk dan aku langsung kabur karena aku tidak mau memuntahinya. Aku ke toilet dengan perasaan berkecamuk.

Aku mengeluarkan semua isi perutku. Organ tubuhku menggila karena penyakit kronis ini. Kepalaku mau pecah rasanya. Dengan terhuyung aku menuju ke ruang dokter spesialisku. Saat kembali ke tempat di mana aku akhirnya bisa melihat Randall lagi setelah sekian lama, aku rasanya pengen nangis, namun aku tidak mau dianggap gila, sehingga aku menahan diriku sekuat tenaga. Randall sudah tidak ada. Aku mengingatkan diriku bahwa aku tidak boleh terjebak romansa lagi. Dia sudah milik orang sekarang.

Dan begitulah akhirnya, satu2nya kesempatanku bicara dengan Randall adalah saat aku mau muntah. Aku hanya tertawa saat mengingat itu.

Tuesday 7 April 2015

Kuroko No Basuke S3 Episode 13!! This is My Favorite Eps!!

Akhirnya oh akhirnya... keluar juga Anime Kuroko No Basuke Sesion 3 no.13!!!

Dan tahu ga, begitu selesai donlot KnB S3 no.13, aku langsung meletakkan penaku dan istirahat sejenak dari aktivitas membuat manga yang melelahkan.... padahal besok mau direview sama temanku hihihi

whatever lah begadang ya begadang aja...

Ah, dari awal, hingga akhir, seneng banget lihat episode yang ini... Sumpah!! satu kata : KAWAIIII!!!!

Aku sampek ga tahan dan akhirnya "terpaksa" membuka blog untuk menulis efek episode ke 13 ini...
kenapa episode ini begitu spesial??? Tidak lain dan tidak bukan, adalah karena di episode ini khusus diceritakan pertama kali Kiseki No Sedai alias Generation of Miracle pertama kali lahir dan bertemu di SMP Teiko!

Oke, aku akan merunut satu per satu, maaf jika kalimatnya acak kadut, maklum harus segera menyelesaikan manga (udah jam 12 malam lebih..) dan besok musti masuk kerja huhhhh ~

Awalnya, opening lagunya bukan lagi "Funky Punky Love" dari Grandrodeo seperti sebelumnya yang ngebits dan asik itu, tapi udah ganti lagunya Kenzo Ono "Zero" yang menggetarkan hati, jiwa dan raga... Ugh... looove banget. Dan video klipnya aja udah ada close up masing2 Kiseki No Sedai... Waaaaa... Kayaknya emang ni episode khusus buat Generation of Miracles ya hehehe... ada scene mereka semua lagi berlari bersama! Wah aku bilang WOW pokoknya, mereka super duper cute!!
Opening song.... Eh Kise udah muncul :)

Suka banget scene opening song yang ini... Kiseki No Sedai minus Kise udah pada muncul, wajahnya masih imut semua

Opening Song... si Aomine kun :)

Masih scene opening song, tampak kapten Teiko sebelumnya, Nijimura dan wakil kapten Teiko, Akashi Seijuro
Dan dimulailah scene dengan Langit Biru, di mana pertama kali Kuroko yang masuk SMP Teiko... wajahnya imut banget heheheh, Dia lagi milih klub ekskul di SMP Teiko sambil baca novel, trus ga sengaja senggolan sama Aomine Daiki yang saat itu berangkat bareng Momoi. Wajahnya Aomine masih kawai banget, imut2... hahaha gemes deh... Habis Senggolan itu, Kuroko minta maaf dan langsung "ngilang", Aomine kaget nyari2 orang yang nyenggol dia kok udah ga ada.
Scene pembukaan : Langit Biru

SMP Teiko

Aomine Daiki dan Momoi Satsuki, duo sahabat yang muncul pertama kali saat pemilihan klub ekskul pertama kali di SMP Teiko

Daiki & Momoi

Daiki & Momoi

Aomine masih discene sok misterius gt hehehe

Aomine bilang bahwa Teiko punya klub basket terkuat dan dia sudah tidak sabar untuk bergabung

Momoi bilang, jika Aomine ikut basket, maka dia mau jadi manajernya

Momoi menawarkan untuk membuatkan bekal makan siang buat Aomine, tapi Aomine merasa ngeri, tau sendiri khan masakan made by Momoi kayak apa? hehehe, lalu pas mereka debat gt, Aomine ga sengaja senggolan sama Kuroko, di sini Kuroko muncul pertama kali

Kuroko segera minta maaf begitu menyenggol Aomine dan langsung.... ngilang!! (cling) ==> kayak biasanya...

Aomine yang habis disenggol, bingung, karena Kuroko langsung ngilang...

Khas Kuroko, ke mana-mana baca novel sambil jalan

Lalu, muncullah Midorima Shintarou yang ditawari masuk klub sastra karena bawa2 buku telepon ke mana2. Selidik punya selidik ternyata buku telepon itu adalah item keberuntungan dari Oha Asa (apa lagi coba...). Dan yang surprise.... wajah Midorima tuh super KAWAIIII banget... imuuuuuttttt cuakep bwangettssss. Aku aja sampek blink2 ngeliatnya, how can midorima kun bisa so lovely saat masih SMP???
Ini dia, anggota Kiseki No Sedai alias Generation of Miracles paling kawaii alias cute waktu di SMP Teiko: Midorima Shintarou!!

Anak klub sastra menawarinya gabung karena si doi tampak nerd sambil bawa2 buku ke mana2

Jelas Midorima kun menolak, lalu Midorima kun menjelaskan bahwa buku yang dia bawa adalah buku telepon. Anak klub sastra lalu menjawab, "lho itu sama saja dengan buku khan?" hehehe
Tuh kan, wajah Midorima kun diungkap pertama kali, sooo kawaiiii! Anak klub sastra bingung karena Midorima kun membawa2 buku telepon ke mana2
Akhirnya Midorima mengungkap bahwa buku telepon yang dia bawa2 itu adalah item keberuntungan cancer untuk hari ini dari Oha Asa

Trus muncul Murasakibara (mukkun) yang rambutnya sedikit lebih pendek dan wajahnya masih imut2 gt... sumpah lucu banget... Karena dia sangat tinggi dan bongsor, dia sempat dibujuk2 masuk klub voli. Hmm... Mukkun tampak lucu banget dan tampak polos saat itu. Ga nyangka ya, gedenya bisa sangat keren dan cute (menurutku hehehe).
Ini dia, anggota GoM yang ga kalah lucu dan kawai heheh, Murasakibara Atsushi alias Mukkun. Udah tampak bongsor dan tinggi sejak awal, makanya dia menarik perhatian banyak klub olahraga

Mukkun  dikerubutin klub voli



Lalu, muncullah Ryota Kise yang sejak awal sudah dikerubutin cewek. Kise mah wajahnya mirip2 sama pas udah di SMA. Tapi, menurutku, masih kalah kawaiii sama midorima kun...
Ryota Kise yang mulai muncul pertama kali dan langsung dikerubutin cewek2


Lalu, datanglah sebuah mobil mewah warna hitam, di mana si empunya turun. Hmmm... siapa lagi kalau bukan si emperor berambut merah, Seijuro Akashi. Akashi dengan poni merahnya yang masih menggantung dan wajah lembutnya, super duper duper duper KAWAIIIII. Juara deh pokoknya.

Begitu turun dari mobil, dia meminta pada supir supaya ga usah antar jemput dia lagi, agar dia ga diolokin sama teman2nya. Dia bilang pada supirnya, "setidaknya biarkan aku bebas di sekolah", duh kasihan banget ya si abang Seijuro, hidupnya tampak sudah terkekang. Kelihatan banget si mas mas ini emang kaya raya...
Hmmm ... ini dia, the emperor, Akashi Seijuro





Lalu ada scene Kuroko lagi membaca surat dari kawan lamannya (masih rahasia - tapi aku kasih spoilernya = yaitu si Ogiwara Shigehiro) bahwa mereka harus bertemu untuk bertanding di pertandingan basket SMP.

Akhirnya, para Generation of Miracles alias Kiseki No Sedai memilih bergabung dengan klub basket termasuk Kuroko.

Lalu, ditunjukkan scene beberapa waktu kemudian di mana di klub basket akan diadakan tes untuk penentuan grup 1,2,3. Jika masuk grup 1 maka punya peluang untuk masuk tim utama.

Lalu para anggota mulai berbisik2 bahwa kabarnya belum pernah ada yang berhasil masuk grup pertama dalam sekali coba, alias belum pernah ada murid baru yang langsung bisa masuk grup pertama. Maka sebagian besar dari mereka mengincar grup ke dua. Kuroko pun berniat demikian. Lalu ditunjukkan scene di mana Kise sedang galau mau ikut klub apa'an. Dia masih belum kepikiran buat ikut klub basket.


Kuroko mendengar teman2nya yang mengincar grup kedua

Kise yang masih galau mau gabung dengan klub basket

Setelah tes, akhirnya nama satu per satu anggota dipanggil untuk diumumkan di grup mana mereka akan masuk. Ternyata Kuroko masuk grup ke 3. Kuroko tampak sedih.
Kuroko yang terlihat kecewa karena masuk grup 3

Namun, setelah itu terjadilah kejadian yang mengejutkan, di mana pelatih mengumumkan ternyata ada siswa baru yang masuk grup 1. Sontak para murid baru langsung heboh mendengar ada anak baru yang langsung bisa masuk tim inti, termasuk Kuroko yang juga tercengang. Empat siswa baru yang bisa langsung masuk grup pertama itu siapa lagi kalau bukan: No.8 Aomine Daiki, No.11 Midorima Shintarou, No.23 Murasakibara Atsushi, dan No.29 Akashi Seijuro. Saat itu Ryota Kise masih belum bergabung dengan klub basket alias masih galau mau ikut olahraga apaan. Tapi ditunjukkan scene, di mana Kise tiba-tiba muncul setelah 4 orang lainnya ditunjukin. Kise tampak dari belakang, belum diungkap wajahnya dan tampak di bawah pohon sakura sambil ditiup angin. Menandakan bahwa nantinya dia akan menjadi pelengkap dari Generation of Miracles (Kiseki No Sedai).

Lalu tampak Kuroko yang tercengang melihat 4 orang Generation of Miracles masa depan berdiri di depan yang lainnya.

Kuroko yang tercengang dan tidak menyangka ternyata ada anak seumuran dia yang bisa langsung masuk grup pertama


Anggota pertama yang disebut, Aomine Daiki
Si super Kawaiii, Midorima Shintarou

Scene Kise yang tiba2 muncul untuk menunjukkan bahwa dia nantinya akan menjadi pelengkap dari Generation of Miracles di kemudian hari

Inilah, calon Kiseki No Sedai di masa depan (minus Kise) , anggota grup 1

Kuroko yang tercengang melihat 4 orang genius di depannya yang berhasil masuk grup 1
Nomor seragam calon Generation of Miracles berurutan dari 9 - 12. Akashi Seijuro (9), Aomine Daiki (10), Midorima Shintarou (11), Murasakibara Atsushi (12), ada satu lagi pemain, saat itu sudah bergabung dengan mereka tapi bukan bagian dari Generation of Miracles, yaitu Shogo Haizaki (13). Haizaki ini pemalas dan bandel. Posisi idealnya, seharusnya posisi Haizaki digantikan kapten Teiko, Nijimura. 
Teiko Junior High Basket Ball Team Starter: Seijuro Akashi, Daiki Aomine, Shintarou Midorima, Atsushi Murasakibara, Shogo Haizaki

Para anggota yang masuk grup 3, termasuk Kuroko harus berlatih dengan keras. Kuroko sedang merasa sedih, dan ia mengirim surat ke teman lamanya (Shige) bahwa dia sementara ini masuk tim cadangan. Kuroko pun bertekad untuk berlatih lebih keras dari yang lainnya, sehingga dia selalu berlatih hingga larut.
Surat dari Shigehiro Ogiwara kepada Kuroko

Kuroko yang berusaha untuk naik grup dengan berlatih sangat ekstra

Lalu ada scene di mana Momoi bersama 2 gadis yang sedang membawa tumpukan handuk pemain basket dan nge fans dengan  Aomine. Saat mereka lagi asyik membicarakan Aomine, tiba2 salah salah seorang gadis hampir menjatuhkan tumpukan handuk. Dan.... saat itulah.... sebuah tangan kekar menahan handuk tersebut....  Ohhh siapa lagi kalau bukan tangan pemain paling mempesona : Seijuro Akashi. Kyaaaa!!! Di belakangnya ada Midorima kun yang diam saja dan terlihat sooo Kawaiii!

Para cewek yang membawa handuk pun langsung terseponaaa (aku juga!!) dengan kelembutan dan wibawa Akashi. Akashi pun bilang hati2 dan terimakasih karena sudah membantu mengurus kebutuhan tim. Wah suasananya spark2 gitu deh... Lalu Akashi pun mengajak Midorima pergi. Anehnya, saat itu, Akashi memanggil Midorima dengan sebutan Midorima, bukan Shintarou seperti yang selalu dia katakan saat sudah SMA. Para gadis pun melongo menyaksikan calon kapten GoM itu berlalu... breathless ...

Lalu salah seorang cewek menyebut Akashi dengan Akashi-sama. Momoi bingung kenapa Akashi disebut -sama. Ternyata, Akashi sudah menjadi wakil kapten meskipun baru kelas 1. Hmmm... emang si Akashi ini tipe pemimpin banget.
Para cewek yang membantu klub basket ball lagi ngomongi Aomine kun dengan Momoi


Seorang cewek hampir menjatuhkan handuknya dan tiba2 sebuah tangan kekar menahan handuk tersebut, siapa lagi kalau bukan tangannya.....

.....SEIJURO AKASHI!!!

Inilah daya perusak yang paling dahsyat!!!! Kala... Akashi Seijuro menjadi so sweet Ohhh Tidaaakkk!!! So Cute!!!

Nosebleed eps 1 ... Akashi is sooo super sweet & gentle

Akashi is super sweet, nosebleed eps 2

Setelah menebarkan pesonanya yang sangat membekas di hati, Akashi bersama Midorima kun berlalu dan meninggalkan para cewek yang terpana dengan pesonanya... Midorima kun tampak kurus



Lalu, muncul scene Midorima dan Akashi yang lagi berjalan di lorong. Mereka berdua itu tampaknya memang tipe orang2 yang serius (duh bisa ga cocok berteman denganku hehehe). Midorima bertanya pada Akashi kenapa Akashi sering melamun akhir2 ini. Apa mungkin ada hubungannya dengan kompetisi nasional. Ternyata memang benar (buset dah si Akashi, kompetisi basket aja dipikirin hadeeehh, itu kan kerjaannya pelatih, Seijuro kun yang cakep dan keren!). Si Akashi ini berpikir bahwa Teiko butuh pemain ke enam yang memiliki kemampuan unik dan bisa mengendalikan alur permainan. Karena dengan permainan para "calon Kiseki No Sedai" sekarang, hal itu terasa monoton bagi Akashi.








Lalu muncullah scene, di mana Aomine kun sedang menunduk sambil gemetar ketakutan di ruang latihan basket. Dia menyangka habis melihat hantu. Baru ketahuan kalo Aomine parno juga dengan barang "halus". Lalu muncullah Kuroko yang ternyata sedari tadi latihan di situ dan disangka hantu oleh Aomine. Kuroko pun menyapa Aomine. Ternyata. Aomine terkesan dengan Kuroko yang latihan superkeras. Aomine bilang di grup 1 tidak ada yang berlatih sekeras Kuroko. Aomine pun akhirnya menjadi teman berlatih Kuroko dan mulailah mereka menjadi teman dekat. Aomine juga berkata, bahwa suatu saat dia ingin berdiri di arena yang sama dengan Kuroko. Mereka pun lalu melakukan tos.
Aomine kun yang ketakutan karena Kuroko yang ga kelihatan kala dia latihan sendiri di ruang basket








Esoknya, ternyata "semacam manajemen basket SMP Teiko" kali ya, memanggil Kuroko dan menyampaikan bahwa klub basket tidak cocok bagi Kuroko. Namun semua terserah Kuroko, apakah Kuroko mau mundur atau tetap bertahan. Kuroko pun merasa down dan menangis saat sepulang sekolah. Dia lalu menyampaikan bahwa dia akan mundur dari basket kepada Aomine yang sudah siap berlatih bersamanya, karena Kuroko merasa tidak berguna. Aomine pun kaget dan berkata sesuatu yang "kena banget" (tumben si Aomine "kena banget" kata2nya): "Tidak ada pemain yang tidak berguna dalam basket. Aku tidak mengatakan bahwa kau akan berhasil kalau kau tetap bertahan, tapi jika kau mundur, maka tidak ada lagi yang tersisa." Dari situlah Kuroko akan akhirnya sadar dan bertekad terus maju. Lalu muncullah Mukkun (Murasakibara), Akashi, dan Midorima datang ke tempat latihan basket. Mukkun dengan wajah polosnya sambil mengunyah snack berkata bahwa dia tidak pernah melihat Kuroko. Akashi tampak penasaran dan hal ini mengejutkan Midorima.



Kuroko yang merasa tertekan karena merasa tidak memiliki masa depan di basket

Kuroko "berpamitan" pada Aomine kun, teman latihannya, untuk keluar dari klub basket

Kuroko yang tercekat mendengar perkataan Aomine kun




Ini kalimat favoritku dari Aomine kun :)

Kuroko yang akhirnya sadar setelah "dikatai" oleh Aomine kun, entah kenapa wajahnya menggemaskan sekali

Rombongan idolaku bertiga yang tiba2 datang


Akashi memperhatikan Kuroko untuk pertama kali

Mukkun yang berkomentar dengan polosnya bahwa dia tidak pernah melihat Kuroko sebelumnya

Wajah Midorima kun yang super cute dan kawaiiii terkejut mendengar bahwa Akashi penasaran dengan bocah yang biasa saja dan tidak menonjol seperti Kuroko

Akashi lalu mengajak berbicara dengan Kuroko. Akashi yang tenang tapi blak-blakan dengan suara yang kalem dan dalam langsung berkata: "Kamu adalah orang yang melakukan segalanya untuk basket tapi tidak sepadan dengan hasilnya." Hal ini membuat Kuroko down, dengan suaranya yang lembut Kuroko berkata, "Maaf saya tidak siap untuk mendengar kata-kata yang seperti itu." Akashi lalu meralat dan minta maaf. Sebenarnya Akashi justru terkesan, tapi dia merasa aneh, seharusnya seorang pemain yang telah berlatih keras dapat dirasakan auranya, namun Akashi tidak merasakan aura apa-apa dari Kuroko. Akashi bilang bahwa Kuroko memiliki sesuatu yang unik dan lain dari yang lain yang apabila bisa ditemukan maka akan menjadi senjata untuk tim. Dari sini aja, udah ketahuan betapa Akashi itu memiliki otak yang jenius, sense yang tajam dan sikap persuasif yang bisa mempengaruhi orang lain. Akashi lalu berkata, jika kau sudah menemukan jawabannya, temui aku.
Perkataan Akashi yang nge-JLEB banget










Nasehat Akashi pada Kuroko, di mana Akashi lah yang pertama kali menemukan bakat Kuroko

Akashi's challenge!

Setelah itu Akashi keluar, namun ternyata ada Midorima yang sedari tadi menguping. "Diakah pemain keenam yang kau bicarakan?". Akashi lalu menimpali bahwa dia hanya "mengulurkan tali ke Kuroko, terserah apakah Kuroko mau menggunakan tali itu untuk memanjat apa tidak, itu tergantung Kuroko." Tampak sekali bahwa Akashi suka menchallenge seseorang.
Akashi ibarat memberikan kail pada Kuroko

Sepulangnya, Kuroko memikirkan perkataan Akashi. Dia menyadari bahwa dia tidak hebat dalam menembak, jadi sepertinya dia akan banyak membantu dalam memberikan operan. Aomine dengan konyolnya langsung berangan2 tentang teknik operan yang epic, hahaha. Setelah berpisah dengan Aomine, Kuroko pun mampir ke perpustakaan (atau toko buku ya?) dan mengambil buku "Teknik mengatur bidang penglihatan". Dari situlah awal kemampun misdirection milik Kuroko.
HAHAHAHAHA

HAHAHAHAHA

HAHAHAHAHA

Buku yang merubah permainan Kuroko selamanya

Tiga bulan kemudian, Kuroko menemui Akashi. Akashi pun berniat menge-tes Kuroko, tapi Kuroko meminta agar dia dites dalam pertandingan. Akashi pun setuju dan digelarlah pertandingan antar grup 2 dan grup 3. Kuroko masih anggota grup 3. Dari situ, operan2 Kuroko sangat membantu sehingga grup 3 menang. Kuroko pun telah melampaui harapan Akashi. Karena keberhasilan ini, maka Kuroko masuk ke grup 1.










Berkat Kuroko, grup 3 menang melawan Grup 2


Permainan Kuroko yang telah melampaui ekspektasi Akashi

Lalu muncullah Momoi yang menjemputnya. Momoi kaget karena Kuroko tampak tiba2 muncul di sampingnya. Momoi pun lalu mengantar Kuroko ke tempat latihan grup 1. Di sana, Aomine dan Akashi sudah menyambut. Mukkun dan Midorima kun hanya diam saja, biasalah, yang satu cuek yang satu tsundere. Lalu ada sang kapten Teiko yang rumornya adalah power forward nomor satu di SMP, orangnya keren banget, si Shuzo Nijimura. Si Nijimura ini orangnya sebenarnya juga baik. Kuroko tampak memandang aura grup satu dengan pandangan "Wah / Wow" gt.

Momoi yang tidak menyadari kehadiran Kuroko di sampingnya





Kenapa ya, ekspresi Nijimura gak friendly banget??? Hmmm kayaknya grup 1 ini syereeemmm

Satu2nya orang yang ramah secara tulus pada Kuroko untuk pertama kali

Orang yang ramah (karena ambisi akan kemenangan????)

Kenapa ekspresi selain Akashi dan Aomine kun pada jutek ya??? Hmmmm

Kuroko yang merasakan hawa aura dahsyat dari grup 1 yang memang berisi para monster dan calon monster

Akashi lalu berkata pada Kuroko: "Ingat ini baik-baik, mulai saat ini kau hanya punya satu tujuan, yaitu Kemenangan."
Pesan Akashi Seijuro pada Kuroko
Pesan Akashi Seijuro pada Kuroko

Lalu ada pertandingan antar sekolah. Saat itu Haizaki absen karena alasannya demam, dan Haizaki menyampaikannya mendadak pada saat mereka akan bermain. Hal ini membuat Nijimura, sang kapten emosi, karena bagi pelatih Teiko, pertandingan ini seharusnya ditujukan untuk melihat kemampuan anak kelas 1 di grup 1. Akhirnya, wakil pelatih Teiko menunjuk Kuroko untuk langsung main menggantikan posisi Haizaki. Kontan saja Kuroko demam panggung. Dia tidak menyangka akan debut secepat ini. Kaki Kuroko gemetaran sehingga membuat Akashi dan Aomine kaget. Mereka berdua mencoba menenangkan Kuroko tapi tidak berhasil. Pas baru akan bermain, karena kakinya gemetaran, Kuroko tersandung kakinya sendiri dan jatuh hingga mimisan. Alhasil di detik pertama, Kuroko diganti dan yang menggantikan adalah Nijimura, sang kapten yang sudah kelas 2.

Nijimura tetap bermain serius meskipun dia sangat hebat, namun, wakil pelatih malah mengatainya bodoh karena pertandingan ini untuk meninjau anak kelas 1. Akhirnya, setelah membantu timnya mencetak skor, Nijimura digantikan lagi oleh Kuroko yang mimisannya berhenti.

Ternyata di pertandingan, Kuroko belum bisa mengimbangi permainan teman-temannya. Hal ini membuatnya melakukan banyak kesalahan, hingga Mukkun kehilangan bola. Mukkun pun hilang kesabaran dan memegang kepala Kuroko. Meskipun akhirnya Teiko menang, permainan Kuroko tidak dianggap bagus hari itu.
Haizaki yang menelepon Akashi karena ijin ga turun tanding, alasannya sih demam


Nampak banget Nijimura jutek dikasih alasan Haizaki yang memang terkenal bad boy



Kuroko yang grogi setengah mati karena tiba2 debut sebagai starter


Groginya Kuroko



Akashi yang nge-blank melihat Kuroko terjatuh sendiri karena grogi




Ini mungkin satu2nya ekspresi Akashi yang konyol dan jelas

Ga nyangka Akashi bisa juga berekspresi seperti itu

Nijimura menggantikan Kuroko di detik pertama

Teiko's Captain, Nijimura Shuzo, do'i keren juga



Nijimura Action!!! Mirip banget dengan ekspresi serius Aomine kun dan Kagami kun waktu main basket SMU

Midorima kun yang emang udah jadi shooter nomer 1 nya Teiko sejak awal, spesialis 3 pointer, aku ga bisa bayangin kekuatan tangannya, secara masukin bola basket itu makin jauh makin beraaatthh (dan susah hehehe)

Keseriusan permainan Nijimura malah dicemooh oleh pelatihnya karena pertandingan ini tujuan utamanya adalah meninjau permainan anak kelas 1


Bete


Kuroko pun masuk lagi menggantikan Nijimura, dan menyambut Akashi yang sudah ready

Operan Kuroko yang kacau balau

Operan Kuroko yang kacau balau dan membuat Mukkun ga bisa menerimanya dengan baik

Mukkun kehilangan bola akibat kesalahan Kuroko

Mukkun bete

Midorima kun yang hanya bisa mendesah melihat perdebatan Mukkun dan Kuroko, kelihatan banget wajah Midorima kun yang super duper KAWAIIIIIIIII gemesss banget!

Emang wajah Midorima kun super duper cute!!!! imut banget waktu SMP :)



Selesai pertandingan, muncul scene lucu, di mana wajah Aomine tampak sangat tua setelah melihat isi bekal makan siang yang dibuatkan oleh Momoi. Tahu sendiri kan Momoi ga bisa masak. Sampai-sampai gambar makanannya di"urek2" sama Fujimaki Tadatoshi sensei hehehe. Aomine menawarkan makan siangnya ke Mukkun, tapi begitu melihat isinya, Mukkun tidak mau dan dengan polosnya berkata menjijikkan.
Bekal makan siang Momoi Satsuki buat Aomine kun ..... Menjijikkan

Ekspresi gokil dari Aomine kun saat melihat bekal dari Momoi, bahkan Fujimaki Sensei pun sampai meng-urek2 gambarnya sendiri wkwkwkwkwk

Kenapa aku merasa geli banget melihat komentar polos Mukkun akan bekal Aomine kun wkwkwkwk

Aomine lalu beranjak ke minimarket, namun dompetnya ketinggalan. Mukkun menyadari itu, lalu Kuroko menawarkan diri untuk mengantarnya. Mukkun melempar dompet Aomine ke Kuroko tapi Kuroko tidak bisa menangkapnya karena lemparan Mukkun begitu cepat. Hal inilah yang akhirnya disadari oleh Akashi kenapa Kuroko tidak bisa mengimbangi permainan timnya.


ekspresi Akashi saat menyadari sesuatu: di mana Mukkun melempar dompet Aomine kun ke Kuroko yang gagal ditangkap Kuroko, sepertinya otak jenius Akashi mulai menghubungkan kejadian sederhana ini dengan permainan basket Kuroko sebelumnya

The Key Word yang terlontar dari Mukkun kepada Kuroko yang disadari Akashi

Saat mengembalikan dompet ke Aomine, Kuroko tidak sengaja mendengar pembicaraan Aomine dan wakil pelatih bahwa Kuroko akan diturunkan dari grup 1 karena performancenya jelek. Kuroko pun kaget, namun Aomine membela Kuroko mati-matian di depan wakil pelatih. Aomine bahkan mempertaruhkan posisinya, bahwa jika Kuroko turun / keluar dari tim utama, maka Aomine pun akan ikut. Akhirnya, karena tekad Aomine, wakil pelatih pun memberi Kuroko satu kesempatan lagi.
Aomine kun saat memohon pada wakil pelatih agar menurunkan Kuroko di pertandingan sore

Ekspresi getir Aomine kun saat wakil pelatih memutuskan akan menurunkan grup Kuroko di tim basket

The real best friend of Kuroko in Teiko High
 

Firasat Aomine kun yang akhirnya memang sempat menjadi kenyataan nantinya

Ekspresi Kuroko saat mendengar pembicaraan antara Aomine kun dengan wakil pelatih

Saat di pertandingan sore, ternyata Nijimura telah menemukan Haizaki yang ternyata tidak sakit, namun ketahuan bermain di game center. Tampak wajah Haizaki mengerikan akibat dihajar oleh Nijimura. Haizaki pun dimasukkan sebagai starter, namun di babak kedua akan digantikan dengan Kuroko.
Haizaki yang tertangkap basah di game center dan melupakan pertandingan sebelumnya





Pas babak ke dua, Kuroko pun maju. Sebelum bertanding, Akashi berbicara padanya. Akashi berpesan bahwa Kuroko harus memperbaiki timing operannya, karena Kuroko lambat dan teman-temannya cepat. Selain itu, Akashi berkata bahwa Kuroko harus bisa mengendalikan misdirectionnya saat di lapangan. Untuk itu Kuroko tidak boleh memperlihatkan emosinya. "Semangat juang boleh, tapi simpanlah tetap di sini." Akashi berkata demikian sambil menunjuk dada Kuroko. Akashi emang keren dan hebat.

Setelah bicara dengan Akashi, tempo permainan Kuroko berubah drastis. Dia menjadi sangat efektif. Operannya melengkung dan cepat. Teman-temannya menjadi lebih mudah dalam bermain. Semua orang jadi memandang Kuroko sekarang.
Kuroko bersiap masuk di babak kedua

Pesan Akashi pada Kuroko sebelum Kuroko bertanding





Kerennya pesan Akashi pada Kuroko, He is the real genius and persuasive ader

Kuroko yang terbakar semagatnya meskipun dengan ekspresi flat saat mendengar pesan Akashi


Operan Kuroko yang akhirnya menjadi yahud pasca ngobras bareng Akashi

Midorima kun super duper kawai yang terkejut dengan perubahan drastis permainan Kuroko



Entah kenapa aku suka banget dengan ekspresi Mukkun yang ini, Mukkun seperti versi mini titan waktu SMP, hihihi, belum kelihatan serem wajahnya kayak waktu di SMA Yosen


Akhirnya, Kuroko pun resmi diangkat menjadi pemain ke enam Teiko dengan nomor seragam 15. Jadi Kuroko bergabung dengan Akashi, Aomine, Mukkun, Midorima, Haizaki dan Nijimura.
Dan Kuroko ber sms dengan teman lamanya (Shige) dan berjanji akan ketemu di musim panas.

Akhirnya... Penobatan...!

Welcome to the Generation of Miracles Kuroko hehehehe

Janji Kuroko pada Shige bahwa mereka akan bertemu dan bertanding di pertandingan antar SMP nanti, yang ternyata.... (hmmm no spoiler again!!!)