Teluk
Damai yang menyelipkan Teluk HIjau dan Pantai Batu tersohor karena keindahan
alamnya yang luar biasa dan masih perawan. Lokasinya berada di tepi Hutan Meru
Betiri. Suasana di sini benar-benar tergambar jelas di Lagu Banyuwangi Umbul
Blambangan :
Banyuwangi ...
kulon gunung (Barat adalah gunung)
wetan segara (Timur adalah lautan)
Lor lan kidul alas angker (Utara dan Selatan adalah hutan angker terhampar)
keliwat-liwat
Sesuai dengan lirik di atas, memang begitulah gambaran wisata ini. Pantai – pegunungan hutan. Akhirnya membentuk pemandangan yang luar biasa.
kulon gunung (Barat adalah gunung)
wetan segara (Timur adalah lautan)
Lor lan kidul alas angker (Utara dan Selatan adalah hutan angker terhampar)
keliwat-liwat
Sesuai dengan lirik di atas, memang begitulah gambaran wisata ini. Pantai – pegunungan hutan. Akhirnya membentuk pemandangan yang luar biasa.
Dahulu saat masih sepi,
keindahannya lebih luar biasa lagi. Meski demikian saat ini pun keindahan alamnya
tetap saja luar biasa. Menuju Teluk Hijau dari Pantai Rajegwesi, ada dua jalur
yang bisa ditempuh yaitu, jalur darat sejauh 1 km dengan jalur yang menguras
energy karena harus naik dan turun di jalan setapak yang memotong Hutan Meru
Betiri. Jika anda memilih berangkat melalui jalur darat ini, maka akan banyak
ditemui jalan turun, namun jika anda memilih pulang melalui jalur ini, maka
siap-siap menghadapi banyak tanjakan.
Alternatif lain adalah anda
bisa menaiki perahu. Anda akan mengalami pemandangan batuan tebing yang luar
biasa dan sensasi di tengah laut yang luar biasa karena ukuran perahunya yang
cukup sempit.
Kebetulan saya memilih
alternative perahu untuk berangkat dan alternative jalur darat untuk pulang,
jadi saya bisa mengalami semua alternative tracknya. Namun
sebenarnya pilihan saya sedikit salah, karena jalur track berangkat cenderung
menurun dan jalur track pulang dari teluk hijau cenderung menanjak. Bisa
dipastikan saya benar-benar merasakan track yang cukup melelahkan saat pulang.
Jika anda memilih menaiki
perahu sekali jalan, artinya saat pulang anda memilih jalan kaki, maka anda
cukup membayar Rp.25.000 per orang, namun jika anda tidak ingin bercapek-capek
ria dan hanya ingin menaiki perahu saat berangkat dan pulang, maka anda
membayar Rp.35.000,- per kepala.
![]() |
Pantai Rajegwesi untuk menyeberang ke Teluk Damai yang menyimpan Teluk Hijau & Pantai Batu |
![]() |
Sebelum menyeberang menuju Teluk Hijau |
Saat anda menaiki perahu,
anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa. Saya pun sangat takjub melihat
guratan batuan tebing di laut yang luar biasa dan merasakan sensasi menakjubkan saat burung-burung melewati kepala
saya. Namun sayangnya, karena
lebar perahu hanya hampir selebar badan saya dan
ombak lautan yang cukup besar membuat perahu berayun-ayun
kencang, banyak sekali momen langka
dan luar biasa yang saya lewatkan untuk diabadikan dalam kamera. Jangankan
memegang kamera, memegang ponsel pun dibutuhkan nyali karena
bisa-bisa ponsel saya basah karena terkena
deburan ombak atau jatuh ke laut, atau bisa lebih parah
lagi, saya yang jatuh ke laut. Meski demikian, untungnya saya sempat
nekat ber-selfie beberapa kali.
![]() |
Suasana di tengah laut dari atas perahu |
![]() |
Susasana dari tengah lautan |
Setelah menikmati batuan tebing yang Indah melewati saya tanpa bisa
mengabadikannya, akhirnya saya pun sampai di tepi Teluk Hijau. Dan memang,
pemandangannya luar biasa, apalagi apabila di teluk ini tidak terlalu banyak
orang, pastilah akan terasa lebih fantastis lagi.
Batuan keras yang berukir Indah terhampar dengan artistic. Saya menyimpulkan,
hampir semua spot di sini akan menjadi gambar yang sangat Indah di kamera. Rasa
pasir pantai yang menelusup di antara jari dan sandal saya tidak menghalangi
saya untuk mencoba berbagai spot area ini. Di dekat tebing terdapat sumber air
tawar yang bersih dan segar dan mengalir membelai punggung bukit. Jika musim
sedang tidak kemarau seperti saat ini, sumber mata air ini akan mengalir dengan
deras dan bahkan bisa digunakan untuk mandi. Saya memanfaatkan aliran kecil air
tawar untuk mencuci tangan saya.
Di atas tebing bukit pantai ini merupakan Hutan Meru Betiri dan terhampar
jalan yang luar biasa menyiksa menuju Sukamade. Saya rasa, untuk bagian cerita
Sukamade ini akan saya paparkan di bahasan tersendiri.
Setelah puas menikmati alam yang Indah di sini, saya memutuskan menuju
Pantai Batu yang terletak di sebelahnya. Saya pun berjalan melewati jalan
setapak dengan kanan kiri pepohonan yang merupakan bagian kecil dari Hutan Meru
Betiri.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu panjang, saya pun
berhasil menyingkap keindahan pantai lainnya, yaitu Pantai Batu. Sesuai dengan
namanya, pantai ini memang penuh dengan batuan, namun sangat Indah. Beberapa lama
menikmati pantai ini membuat saya terbuai dan sedikit mengantuk. Akhirnya saya
memutuskan untuk beranjak karena mengejar waktu untuk destinasi berikutnya yang
tidak terlupakan : Sukamade!