2009
Masih teringat tanggal 23 Januari 2009,
untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Balikpapan. Dalam hati aku
begitu senang karena inilah pertama kali aku meninggalkan Pulau Jawa dan
pertama kali cita-citaku untuk mencapai segitiga hidup akhirnya terwujud (Jatim
– Jabar – Kaltim). Kedatanganku bersama dengan 2 orang temanku yang lain (Nain dan Kingkong). Kami mendarat di Bandara Sepinggan yang notabene merupakan
bandara internasional di Balikpapan. Jujur, pertama kali saat aku melihat
bandara ini, aku kaget. Bandara internasional dalam imajinasiku tidak akan
jauh-jauh dengan bandara Soekarno Hatta di Cengkareng. Akan tetapi ternyata
bandara di sini sebelas duabelas dengan bandara Ngurah Rai di Bali, bahkan
lebih kecil dari Bandara Juanda di Surabaya, whatever apapun itu yang
jelas aku sangat bersyukur bisa mendarat dengan selamat.
Selanjutnya kami bertiga mencari “penjemput” kami dari perusahaan. Jadi kami bertiga jelalatan mencari-cari orang yang bisa dicurigai
sebagai penjemput kami. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ketemu juga si
empunya. Kami lalu berkenalan, basa-basi busuk, dan segera masuk
mobil. Begitu masuk mobil kami bertiga dikejutkan dengan sambutan “semprotan
APAR chemical powder”!! Wah, mentang-mentang kami si seragam merah, sambutannya
pake semprotan segala. Anyway, hal itu cukup menghibur sebagai joke
awal kami di Balikpapan.
Begitu masuk mobil, aku seperti merasakan de
javu waktu aku ke Bali bulan maret 2008. Rasanya sama saat aku akan
meninggalkan bandara Ngurah Rai, hihihi… Selanjutnya adalah saat
perjalanan menuju tempat peristirahatan sementara, wisma pantai di daerah
Kebun Bunga, Jalan Minyak. Selama perjalanan, aku melihat-lihat sekeliling
sambil mencari-cari fasilitas seperti mal, bioskop, pasar, dan sebagainya. Aku
cukup lega begitu menemukan Hypermart, Hero, KFC, XXI, dan Balikpapan Plaza.
Fiuhhh tenanglah sudah…
Selama melihat-lihat “lingkungan baru” dari dalam
mobil, aku menyadari bahwa Kota Balikpapan cukup bersih dan tertata rapi.
Kurang lebih 85 persen wilayah Balikpapan berupa perbukitan, sisanya adalah
daratan. Bisa dibayangkan jalan di sini naik turun gak habis-habis. Pantesan ga
ada becak di sini, bisa mampus abang becak ngayuhnya.
Selama kurang lebih satu jam perjalanan dari
bandara akhirnya kami sampai juga di wisma pantai. Wisma ini terletak di tepi
pantai dan merupakan wisma milik perusahaan yang juga disewakan untuk para
pengunjung Pantai Manggar. Selanjutnya aku dan 2 orang temanku yang lain
memasuki kamar kami masing-masing. Setelah hari itu mulailah kami menjalani
kehidupan rutin kami sebagai trainee….
Saat ini 5 tahun lebih sejak tulisan di atas aku tulis....
Terasa lucu dan lugu membaca tulisanku bertahun-tahun yang lalu, dan salah seorang dari kami bertiga saat ini telah pindah ke kota asalnya di Sumatera

Kehidupan trainee (kalau aku ingat2) sangat berat, namun ternyata, kehidupan saat bekerja lebih berat lagi... tapi, aku bersyukur karena kami masih jadi teman baik sampai sekarang....
Salah satu momen yang masih sangat melekat di otakku adalah saat kami harus makan mie dan nasi kuning tiap hari karena mengalami shock price di awal tahun hehehehe....
Trus ada lagi, hal-hal lucu saat sepeda motor kami selalu mati saat harus menanjaki bukit di Gunung Dubss

Trus ada lagi, saat salah satu dari kami naksir seseorang dan membelikannya martabak. Dia menyembunyikan hal itu dan baru ketahuan oleh salah seorang dari kami setelah bertahun-tahun lamanya hahahahah kacawwww
dan masih banyak lagi kenangan lucu yang terlalu banyak diceritakan di sini... But someday if i should decide to leave this place, i'll remember all our funny memories hehehheeh, it's hard to forget

No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.