Saturday 5 April 2014

Efek Herbisida Roundup pada Rumput

Pertumbuhan rumput dan ilalang yang cepat, menyebabkan meningkatnya loading work pekerjaan pemangkasan rumput. Hal ini tentunya akan berdampak pada penambahan biaya pemotongan rumput, waktu kerja dan tenaga. Rumput dan ilalang yang telah dirintis akan kembali memanjang dengan cepat sebelum jadwal pekerjaan pemangkasan di area tertentu. Pada lokasi kerja tertentu hal ini bukanlah suatu masalah, namun pada lokasi kerja yang luas dengan peralatan kompleks bertaburan dan didominasi oleh tanah serta (ini yang penting) mengejar aspek Good Housekeeping (untuk penilaian PROPER Hijau bahkan EMAS) hal ini tentu saja merupakan masalah. 
Akhirnya, pemakaian roundup, sebagai salah satu jenis herbisida untuk menghambat pertumbuhan rumput dan ilalang merupakan alternatif yang praktis dan mudah untuk dicoba. Meski demikian, efektivitas dari pemakaian roundup untuk menghambat pertumbuhan rumput dan ilalang masih perlu diujicoba untuk mengetahui kondisi optimum yang memaksimalkan kinerja roundup dalam menghambat pertumbuhan rumput dan ilalang dalam lingkungan alaminya. Berdasarkan atas hal itulah maka dilakukan ujicoba "amatir" pemberian roundup pada rumput dan ilalang dengan beberapa macam perlakuan berbeda yang dilakukan di ekosistem alaminya.

Bahan: Larutan roundup yang dibuat dari 1 takaran tutup kemasarn roundup dalam 20 liter air.

Perlakuan:
  • Dibuat 4 buah area percobaan, masing-masing berukuran 2,5 m x 1,5 m. Masing-masing area terdiri dari 2 jenis vegetasi yaitu ilalang dan rumput liar lainnya. 
  • Area percobaan yang dibuat ditandai dengan area 1, area 2, area 3, dan area 4 dan dibatasi dengan tali rafia.
  • Ditentukan titik-titik pengamatan yang representatif/titik sampel, di mana pada tiap area terdapat masing-masing 3 titik sampel.
  • Area 1: rumput dan ilalang dipangkas pendek hingga akar terlihat dan tidak disemprot roundup (dibiarkan tumbuh alami - atau digunakan sebagai blanko kali ya istilahnya)
  • Area 2: rumput dan ilalang dipangkas pendek hingga akar terlihat dan disemprot dengan roundup 
  • Area 3: rumput dipangkas daunnya (tidak sampai akar) dan tidak diberi roundup 
  • Area 4: rumput tidak dipangkas dan langsung diberi roundup 
Selanjutnya dilakukan pengamatan pada tiap area secara visual dan dilakukan pengukuran ketinggian pada masing-masing area tersebut selama 15 hari.

Parameter pengamatan:
  • Ketinggian rumput dan ilalang setiap hari 
  • Kesuburan rumput dan ilalang setiap hari secara visual
  • Kepadatan pertumbuhan rumput dan ilalang setiap hari secara visual
Hasil pengukuran dan pengamatan setelah 15 hari:
Pada percobaan uji coba roundup, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan rumput dan ilalang adalah eksistensi air. Eksistensi air dapat meningkatkan pertumbuhan rumput dan ilalang. Hal ini terbukti selama 15 hari pengamatan, kontur tanah yang membentuk cekungan, cenderung memerangkap air hujan dan menimbulkan genangan air. Hal ini berimbas pada meningkatnya pertumbuhan rumput dan ilalang di area genangan air hujan tersebut, di mana pada area genangan tersebut pertumbuhan rumput dan ilalang lebih lebat daripada area yang relatif lebih kering. Istilah rumput dan ilalang di sini dibedakan karena pertumbuhan ilalang relatif lebih cepat secara mencolok daripada rumput-rumput di sekitarnya.

HASIL PENGUKURAN KETINGGIAN PADA TIAP AREA :
Hasil pada Area 1 (dipangkas pendek hingga akar tanpa diberi roundup):
Pengukuran ketinggian:
Pada rumput:
  
Pada semua titik pengamatan, keadaan awalnya adalah masih belum terdapat daun rumput sehingga ketinggian 0 cm.
Pada hari ke 9 mulai nampak daun yang sedikit tumbuh dan agak memanjang, namun tidak signifikan.


Pada ilalang:
   
Pertumbuhan ilalang mengalami peningkatan yang relatif konstan yaitu 0.8 cm per hari.

pengukuran rumput vs ilalang:
  

Ketinggian ilalang > rumput, di mana ketinggian rata-rata rumput 5.6% dibandingkan tinggi ilalang.
Secara keseluruhan rumput masih tampak sangat sedikit menghijau dengan penambahan ketinggian rata-rata 0.05 cm yang terjadi secara lambat dan tidak konstan, sedangkan ilalang memiliki penambahan ketinggian rata-rata 7.7 cm dengan penambahan ketinggian relatif konstan yaitu 0.8 cm per hari. 
 


Hasil pada Area 2 (dipangkas pendek dan diberi roundup):
Pengukuran ketinggian:
Pada rumput:
ketinggian rata-rata rumput di area 2 hingga hari ke 15 adalah 1.73 cm, dengan panjang maksimum salah satu titik sampel adalah 2 cm. Penambahan ketinggian rumput tidak terjadi secara konstan dan hanya terjadi pada 1 sampel dari 3 sampel dengan penambahan ketinggian yang relatif lambat.
Pada ilalang:  

ketinggian rata-rata ilalang di area 2 hingga hari ke 15 adalah 6.49 cm. Panjang maksimum titik sampel adalah 11.5 cm. Pertumbuhan ilalang di area 2 cukup cepat dan konstan dan terjadi setiap hari pada semua titik sampel rata-rata 0.7 cm.

Pengukuran rumput vs ilalang


Rata-rata penambahan ketinggian rumput adalah 0.07 cm dan ilalang 0.73 cm, artinya penambahan ketinggian rumput 9% dibandingkan ilalang. Laju penambahan ketinggian rumput tidak konstan dan lambat, dibandingkan dengan ilalang yang penambahan ketinggiannya konstan dan lebih cepat yaitu rata-rata 0.7 cm per hari.

Hasil pada Area 3 (dipangkas pendek daunnya tidak sampai akar dan diberi roundup):
Pengukuran ketinggian:
Pada rumput:

Tinggi rata-rata rumput adalah 6.51 cm dengan titik tertinggi dari sampel adalah 12 cm. Penambahan ketinggian rumput relatif konstan terjadi setiap hari dengan penambahan rata-rata 0.5 cm per hari.
 
Pada ilalang:
  
Rata-rata ketinggian ilalang adalah 9.4 cm dengan ketinggian maksimum sampel adalah 16 cm. Penambahan ketinggian terjadi secara konstan yaitu rata-rata 0.7 cm per hari.

Pengukuran rumput vs ilalang:


Pertumbuhan ilalang > rumput, namun tidak signifikan yaitu 65% dibandingkan ilalang. Hal ini menandakan bahwa kecepatan pertumbuhan rumput hampir sama dengan ilalang, dengan hasil akhir pengukuran ketinggian pada rumput 8.7 cm dan pada ilalang 12.5 cm.


Hasil pada Area 4 (tanpa dipangkas dan hanya diberi roundup):
Pengukuran ketinggian:
Pada rumput:
 
Hasil akhir pengukuran ketinggian rumput rata-rata adalah 5.36 cm dengan penambahan ketinggian rata-rata 0.2 cm, namun pertumbuhan rumput tidak konstan dan cenderung tidak mengalami pertumbuhan setelah 5 hari.


Pada ilalang:
 
Hasil pengukuran ketinggian rata-rata ilalang adalah 10.27 cm dengan penambahan ketinggian rata-rata 0.2 cm, namun pertumbuhan ilalang juga tidak konstan dan terhenti pada hari ke 6 pasca pemberian roundup.

Pengukuran rumput vs ilalang:
  
Pertumbuhan rumput dan ilalang tidak terjadi secara konstan dan berhenti pada hari ke 5 untuk rumput dan hari ke 6 pada ilalang.


HASIL PENGAMATAN VISUAL KERAPATAN/KESUBURAN TIAP AREA :
Hasil pengamatan visual yang dilakukan pada tiap area untuk parameter kesuburan (kerapatan dan warna) pada rumput dan ilalang setelah hari ke 15 adalah :
3 > 1 > 2 > 4
di mana area 3 merupakan area paling subur.


Area 3
Area 2
Area 1
Area 4 (Rumput cokelat dan kering)
KESIMPULAN:
Dari hasil percobaan, dapat ditarik kesimpulan sbb:
  • Hasil pengukuran ketinggian, pertumbuhan terkecil untuk rumput adalah area 1 dan pertumbuhan terkecil untuk ilalang adalah area 4. 
  • Pola pertumbuhan rumput dan ilalang pada area 1 adalah terjadi penambahan ketinggian meskipun untuk rumput polanya tidak konstan, begitu juga untuk area 2 dan 3. Area 3 memiliki pola pertumbuhan tertinggi. Pola pertumbuhan untuk area 4 adalah yang terendah, di mana pertumbuhan untuk rumput terhenti setelah hari ke 5 dan ilalang terhenti setelah hari ke 6.
  • Pengamatan secara visual menunjukkan bahwa pada area 1, 2, dan 3 rumput berwarna hijau dengan densitas kerapatan yang terus naik. Untuk area 4, pada pengamatan hari ke 16, warna adalah cokelat dan tidak tampak adanya peningkatan densitas pertumbuhan.
SARAN:
Dari hasil percobaan, perlakuan terbaik untuk memaksimalkan kinerja roundup pada rumput dan ilalang adalah dengan memberikan roundup terlebih dahulu hingga rumput tampak mengering, selanjutnya adalah memangkas rumput tersebut. 


5 comments:

  1. Replies
    1. sama2 terimakasih sudah berkunjung...

      Delete
    2. sama2 terimakasih sudah berkunjung...

      Delete
  2. thanks buat percobaannya, mau aplikasikan round up juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama2, saran saya jangan dilakukan kalau musim hujan ya, takutnya nanti roundupnya belum sempat terserap tapi sudah keburu kena hujan.

      Delete

Note: only a member of this blog may post a comment.